Sabtu, 25 April 2015

budaya sunda dan suku sunda

Sejarah Awal Adanya Suku Sunda Di Indonesia- Suku Sunda merupakan kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia. Yaitu berasal dan bertempat tinggal di Jawa Barat. Daerah yang juga sering disebut Tanah Pasundan atau Tatar Sunda.Banyak pakar yang menyatakan bahwa orang Sunda khususnya danIndonesiaumumnya adalah para pendatang dari daerah Yunan. benarkah itu ? (Ada sebuah fakta yang dapat dianggap dongeng tapi perlu kita cermati dengan seksama).Di daratan Asia, kira-kira antara Pegunungan Hindukusj dan Pegunungan Himalaya ada sebuah dataran tinggi (plateau) yang bernama Iran-venj, penduduknya disebut bangsa Aria.Suku Sunda Di Indonesiamenganggap bahwa tanah airnya disebut sebagai Taman Surga, karena kedekatannya dengan alam gaib. Namun, mereka mendapat wangsit dalam Uganya, bahwa suatuketika bangsa Iran Venj akan hancur, sehingga bangsa Aria ini menyebar ke berbagai daerah. Salah satu gerombolan bangsa Aria yang dikepalai oleh warga Achaemenide menyebut dirinya sebagai bangsa Parsa dan pada akhirnya disebut bangsa Persi dan membangun kota Persi-Polis. Pemimpin Achaemenide bergelar Kurush (orang Yunani menyebut Cyrus).Dalam perjalanan sejarahnya, mereka membantu bangsa Media yang diserang oleh bangsa Darius. Bahkan bangsa Darius dengan pimpinan Alexander Macedonia punpada akhirnya menyerang Persi. Dan tak lepas dari itu bangsa Persi, pada jaman Islam pun diserang dan ditaklukkan. Begitu pula oleh Jengis Khan dari Mongol, dan pada akhirnya diserang pula oleh bangsa Tartar yang dikepalai oleh Timur-Leng. Rentang perjalanan sejarah bangsa Persi ini, menyadarkan mereka untuk kembali kepada nama asalnya, yaitu Iran (dari Iran-Venj).Segerombolan suku bangsa Aria yang menuju arah Selatan, sampailah di tanah Sunda, tepatnya di Pelabuhanratu (sekarang). Para pendatang itu disambut dengan ramah dan terjadi akulturasi budayadi antara mereka, pendatang dan pribumi (Sunda) saling menghormati satu sama lainnya. Proses akulturasi budaya ini dapat kita lihat dalam sistem religi yang diterapkan, Pendatang mengalah dengan keadaan dan situasi serta tatanan yang ada. Batara Tunggal atau Hyang Batara sebagai pusat sesembahan orang Sunda tetap menempati tempat yang paling tinggi, sedangkan dewa-dewa yang menjadi sesembahan pendatang ditempatkan di bawahnya. Hal itu dapat dilihat dalam stratifikasi sistem sesembahan yang ada di daerah Baduy, dikatakan bahwa Batara Tunggal atau Sang Rama mempunyai tujuh putra keresa, lima dewa di antaranya adalah Hindu, yaitu : Batara Guru di Jampang, Batara Iswara (Siwa), Batara Wisnu, Batara Brahma, Batara Kala, Batara Mahadewa (padaakhirnya menjadi Guriang Sakti serta menjelma jadi Sang Manarah atau Ciung Manara), Batara Patanjala (yang dianggap cikal bakal Sunda Baduy). Akulturasi ini, tidak saja dalam lingkup budaya, melainkan dalam perkawinan.Nan jauh di sana, di Fasifik sana, Bangsa Mauri dilihat secara tipologinya, mereka berkulit kuning(sawo matang), Postur tubuh hampir sama dengan orang Sunda. Nama-nama atau istilah-istilah yangdipergunakan, seperti Dr. Winata (kurang lebih tahun 60-an menjadi kepala Musium di Auckland). Nama ini tidak dibaca Winetou atau winoto tapi Winata . Beliaulah yang memberikan Asumsi dan teori bahwa orang Mauri berasal dari Pelabuhan ratu. Hal yang lebih anehlagi adalah di Selandia Baru tidak terdapat binatang buas, apalagi dengan harimau maung, tapi simamaung dipergunakan sebagai lambang agar musuh-musuh mereka merasa takut.Memang tidak banyak yang menerangkan bahwa orang Indonesia (Sunda) yang datang ke pulau ini, kecuali tersirat dalam Encyclopedia Americana Vol 22 Hal 335. Bangsa kita selain membawa suatu tatanan tata - subita yang lebih tinggi, kebiasaan gotong royong, teknik menenun, juga membawa budaya tulis menulis yang kemudian menjadi Kohao Rongo-rongo fungsinya sebagai mnemo-teknik (jembatan keledai) untuk mengingat agar tidak ada baityang terlewat.·PurwacaritaPengertian sejarah secara tradisi adalah beberapa kisah dongeng, legenda, babad, tambo dll. Sesungguhnya hal itu berada dibawah disiplin ilmu sastra, sedangkan sejarah, pembuktiannya harus berdasarkan disiplin ilmu : filologi (ilmu yang mempelajari naskah kuna), epigrafi (ilmu yang mempelajari aksara prasasti), arkeologi (ilmu yang mempelajari artefak-artefak peninggalan sejarah), dan geografi (ilmu yang mempelajari permukaan bumi).Karya sastra bisa diuji dan dikaji oleh disiplin ilmu sejarah sejauh karya sastra yang bernilai sejarah itu dapat menunjang temuan sejarah itu sendiri. Sebaliknya hasil penelitian sejarah dapat disusun menjadi karya sastra yang sering kita sebut roman sejarah.Naskah Pangeran Wangsakerta, menurutEdi S. Ekadjatidan menurutAyat Rohaedi, adalah naskah sejarah. Sistematika dan pengungkapannya sudah dalam bentuk sejarah, menggunakan referensi atau sumber-sumber tertulis lainnya.·PurwayugaSejarah Sunda dimulai dari masa Purwayuga (jaman purba) atau dari masa Nirleka (silam), yang terbagi atas :*.Prathama Purwayuga(jaman purba pertama), dengan kehidupan manusia hewan Satwapurusa, antara 1 jt s.d. 600 rb th silam*.Dwitiya Purwayuga(jaman purba kedua), dengan kehidupan manusia yaksa, antara 500 rb sampai 300 rb tahun silam*.Tritiya Purwayuga(jaman purba ketiga), dengan kehidupan manusia kerdil (wamana purusa), antara 50 rb sampai 25 rb tahu silam.·Dukuh Pulasari Pandeglang*.menurut naskahPangeran Wangsakerta, kehidupan masyarakat Sunda pertama di pesisir barat ujung pulau Jawa, yaitu pesisir Pandeglang. Dipimpin oleh seorang kepala suku (panghulu)Aki Tirem Sang Aki Luhur Mulya. Sistem religi mereka adalahPitarapuja, yaitu pemuja roh leluhur, dengan bukti sejumlah menhir sepertiSanghiyang Dengdek,Sanghiyang Heuleut, Batu Goong, Batu Cihanjuran,Batu Lingga Banjar,Batu Parigi,dll. Refleksi dukuh Pulasari dapat kita lihat di kehidupan masyarakat Sunda Kanekes (Baduy).·Salakanagara*.PutriAki TiremyaituPohaci Larasati, menikah dengan seorangduta niaga dari Palawa (India Selatan) bernamaDewawarman. KetikaAki Tiremwafat,Dewawarmanmenggantikannya sebagai penghulu dukuh Pulasari.*.Dewawarmanmengembangkan Dukuh Pulasari hingga menjadi kerajaan corak Hindu pertama di Nusantara, yang kemudian diberi namaSalakanagara.Salakaberarti Perak danNagaraberarti negara atau negeri. Oleh ahli dari Yunani,Claudius Ptolomeus,Salakanagaradicatat sebagaiArgyre. Dalam berita China dinasti Han, tercatat pula bahwa rajaYehtiaobernamaTiao-Pienmengirimkan duta keChina tahun 132 M. menurutAyat Rohaedi,Tiaoberarti Dewa, danPienberarti Warman.*.Salakanagaradidirikan tahun 130 M, dengan raja pertamanyaDewawarman Idengan gelarPrabu Darmalokapala Dewawarman Haji Rakja Gpura Sagara. memerintah hingga tahun168 M. Wilayahnya meliputi propinsi banten sekarang ditambah Agrabintapura (Gunung Padang Cianjur) dan Apuynusa (Krakatau).*.Raja Terakhir (ke-8)Dewawarman VIIIbergelarPrabu Darmawirya Dewawarman(348-363 M).·Tarumanagara*.Didirikan olehJayasingawarmanpada 358 M dengan nobatJayasingawarman Gurudarmapurusa.*.Penerusnya adalahPurnawarmanyang memindahkan pusat pemerintahan dari Jayasingapura (mungkin Jasinga) ke tepi kali Gomati (bekasi) yang diberi namaSundapura(kota Sunda), bergelarHarimau Tarumanagara (Wyagrahaning tarumanagara), dan disebut pulaSang Purandara Saktipurusa (manusia sakti penghancur benteng)dan jugaPanji Segala Raja. Sedangkan nama nobatnya adalahSri Maharaja Purnawarman Sang Iswara Digwijaya Bhimaparakrama Suryamahapurusa Jagatpati.*.Raja terakhirSang Linggawarmansebagai raja ke-12·Kerajaan Sunda*.Tarumanagaradirubah namanya menjadi Kerajaan Sunda olehTarusbawa, penerusLinggawarman. Akibatnya belahantimurTarumanagaradengan batas sungai Citarum memerdekakan diri menjadiKerajaan GaluhKerajaan Sunda berlangsung hingga tahun 1482 M, dengan 34 raja.*.Prabu Maharaja Linggabuanadinobatkan menjadi raja di kerajaan Sunda pada 22 februari 1350 M. Ia gugur bersama putrinya,Citraresmi, dalam tragediPalagan Bubatakibat ulahMahapatih Gajahmada. Peristiwa itu terjadi pada 4 September 1357 M.*.Mahaprabu Niskala Wastu Kancanamenggantikan posisiLinggabuanapada usia 9 tahun. Dia membuatPrasasti Kawalidi Sanghiyang Linggahiyang atau Astana Gede Kawali. Dia juga yang membuat filsafat hidup :”Tanjeur na Juritan,Jaya di Buana” (unggul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar